Hukum Coulomb

Gambar tersebut menunjukan fenomena listrik statis yang dapat kita temui dalam kehidupan sehari - hari. Seperti yang kita ketahui, bahwa interaksi antar benda - benda tersebut terjadi karena benda yang bermuatan listrik dapat berinteraksi dengan benda netral maupun dengan benda bermuatan lainnya. 

Interaksi antar benda bermuatan listrik dapat berupa tarik menarik atau tolak menolak. dengan demikian dapat dipahami bahwa benda - benda tersebut mengalami tarikan atau ddorongan. dalam fisika tarikan atau dorongan disebut gaya. Karena gaya ini bekerja pada benda bermuatan listrik, maka gaya ini disebut dengan gaya listrik Fc.

Faktor yang mempengaruhi besar gaya listrik
coba perhatikan video berikut :

http://www.youtube.com/watch?v=B5LVoU_a08c

Berdasarkan video tersebut, kita tahu bahwa besarnya gaya listrik dipengaruhi oleh jarak kedua benda bermuatan dan juga besar muatan masing - masing benda tersebut. Jika kita lakukan percobaan seperti dalam video tersebut, maka akan diperoleh grafik sebagai berikut :

Grafik tersebut menunjukan bahwa Fc sebanding dengan 1/r^2 dan dari grafik 2 dapat disimpulkan bahwa Fc sebanding dengan q1 dan q2.

Dapat disimpulkan sebagai berikut :

Besarnya gaya yang bekerja pada dua benda bermuatan listrik besarnya sebanding dengan besar perkalian kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar dua muatan tersebut.  

Percobaan seperti yang dilakukan pada video tersebut, pertama kali dilakukan oleh Charles A.Coulomb. Dalam percobaannya coulomb menggunakan neraca puntir :

Hasil percobaan Coulomb yang dikenal sebagai hukum Coulomb dinyatakan sebagai berikut :

                      F = k q1.q2/r^2

dengan : F = gaya listrik = gaya coulomb ( N )
         k = konstanta hukum coulomb ( 9 x 10^9 Nm^2/C^2 )
         q1 = muatan benda 1
         q2 = muatan benda 2
         r  = jarak antar benda bermuatan ( m )